Emotive Hardcore/Post-Hardcore
History of Real EMO Music and Revival Bands
Emo kids istilah yang lebih sering pada masa - masa sekarang
ditambatkan pada anak-anak berambut poni lempar (padahal gaya poni
lempar pertama kali dipopulerkan orang-orang new wave di tahun 80an dan
Phillip Oakey dari Human League sebagai pelopornya dan kemudian entah
bagaimana emo kids mengadopsi gaya tersebut untuk kemudian diklaim
sebagai gaya emo) dengan celana pensil alias celana ketat dengan bagian
betis superketat.
Stereotip kebanyakan yaitu mendengarkan musisi dengan nama genre sama
(ini sekte atau klan ya?) yaitu Emo, dengan lirik cenderung tersirat
keputusasaan, kecemburuan brutal, dan merasa puitis hanya dengan
tambahan kata-kata “i love you til my heart bleeds” atau “cut my wrist
and black my eyes”, benar-benar menyimpan makna yang sangat sado
masokhis,mungkin bisa dibilang tengku fakhri anak emo ya hehehehehe.
Disamping itu band - band yang membawakan musik “emo” ini biasanya
menyisipkan teriakan atau lebih sering disebut scream bahkan bisa sampai
taraf growling dengan begitu rapinya sampai terkadang terdengar
sintetik atau diada-adakan untuk tujuan mencapai nuansa penuh emosi.
Bahkan ada yang membentuk suatu komunitas dan terfokus pada
pamer-pameran gaya berpakaian dan obrolan tentang musik yang menurut
mereka “emo” padahal belum tentu. Bahkan ada yang menempelkan kata emo
pada gambar band
Dan untuk sedikit meluruskan pemahaman yang telah salah arah ini,
tampaknya perlu bagi kita untuk mengerti dan memahami sejarah musik ini:
1980an Setelah bubarnya Minor Threat pada akhir
1983, scene hardcore-punk Washington.DC yang sedang bergaung dan meledak
di 1981 nampaknya mengalami kejenuhan dan kehabisan ide segar dalam
sound DC hardcore yang established. Piringan hitam paska bubar sang
Minor Threat 7” “Salad Days” rilis pada 1984 dan akhirnya menancapkan
nisan pada scene DC hardcore-punk. Band - band di seantero negeri mulai
mengkasting hal - hal baru untuk ditawarkan. DRI dan Bad Brains mulai
memainkan cheeze-metal, band-band New York mulai melakukan moshing yang
brutal, 7Seconds mulai terdengar jangly U2 alternative, dll. Perubahan
paling mendasar pada D.C. adalah terhadap melodic rock dengan punk
sensibilities dengan kata lainnya semacam new wave atau ini mungkin yang
di britania raya disebut era Post-punk namun karena di amerika yang
berada pada titik kulminasi adalah hardcore punk maka media menyebutnya
era Post-Hardcore.
1984 menandai rilisnya Zen Arcade oleh band
Minneapolis Hüsker Dü, mendokumentasikan sound yang lebih matang
menggabungkan amarah, pembawaan vokal yang intense and gitar yang
menderu layaknya motor dan tempo yang masih punk namun dengan
songwriting melodik yang lebih rumit dan lebih impulsif.
Pada
musim semi 1984, sebuah band bernama Rites Of Spring terbentuk dari
anggota - anggota The Untouchables/Faith dan Deadline. Band ini
membawakan kecepatan punk and disonansi suara.Namun membawa pendekatan
vokal yang sama sekali belum pernah ada terhadap campuran ini. Sang
vokalis Guy Picciotto membawa sebuah gaya-kehabisan-nafas punk setiap
saat, sembari tenggelam secara intens dalam lirik yang personal
ditingkahi dengan emosi dan keringat. Suaranya pecah pada momen klimaks
menjadi rontaan serak, berkerikil layaknya jalan dan penuh
penjiwaan.Untuk kemudian gaya ini diteruskan pada bandnya paska Rites Of
Spring dengan gitar lebih mengawang melodis dan lebih indie-rock yaitu
One Last Wish.Dengan penulisan lirik lebih fokus pada pertemanan dan
cinta yang ditulis dengan indah penuh metafora.
Musim panas 1985
menjadi dikenal dengan “Revolution Summer” ketika gelombang baru
band-band dengan rock-tempo, melody based, vocal bernyanyi terbentuk
dari kumpulan musisi DC punk dengan sound rock beragam - Three, Gray
Matter, Soulside, Ignition, Marginal Man, Fire Party, Rain, Shudder to
Think, dll. Beberapa band tetap membawakan sound fast hardcore
punk-based dengan pendekatan vokal yang baru, Dag Nasty menjadi
perkecualian yang terlihat.
Vokalis Minor Threat, Ian MacKaye,
bernyanyi pada band Embrace (bandingkan dengan nama DC bandnya
sebelumnya - Minor Threat, Void, and State Of Alert) yang mana liriknya
emosional dan secara mendalam mempertanyakan diri(filosofis berbau
pencarian jati diri) ,namun masih jernih dan tak ambigu. Secara musikal,
grup ini(dibentuk oleh sebagian besar anggota ex-Faith) menulis musik
midtempo, somewhat jangly dengan banyak melodi dan hook gitar pop .
Vokal MacKaye mendapat trademarknya yaitu deklamasi tegas dengan hanya
sesekali percikan emosional yang muncul.
Beberapa sound dari
band-band ini kemudian dikenal sebagai “suara D.C” klasik. Beberapa
darinya secara turunan dilabeli “emo,” sebagai kependekan untuk
“emotional.”.entah berasal darimana istilah ini, namun ada rumor bahwa
istilah ini terdengar ketika Guy Picciotto pertama bermain salah seorang
penonton berkata “oh God,your singing is so “emotional” . Lainnya
dikatakan bahwa istilah ini muncul pertama saat interview Ian Mackaye
dengan majalah Flipside . Tak lama kemudian DC bands mendapatkan label
“emo-core.”
Sesaat setelahnya (1986), beberapa band mulai untuk
fokus pada elemen “emo” itu sendiri. The Hated di Annapolis (dekat
D.C.) nampaknya menjadi post-Rites of Spring pertama yang melakukan ini.
Setelah itu, Moss Icon muncul di kota yang sama. Moss Icon
mengejawantahkan elemen “emo” sampai pada intinya ,dan memberikan
beberapa melodi gitar yang mendetail, terarpeggiasi (oleh Tonie Joy,
nantinya bergabung dalam Born Against, Lava, Universal Order of
Armageddon, dll.) dengan fokus pada dinamisme keras/pelan. Vokalnya
pula, sebuah gebrakan baru dengan membangun teriakan aktual
di-puncak-nafas pada klimaks lagu.
Moss Icon, sebuah band yang relatif terkenal dan menjalankan beberapa
tur, memperkenalkan kepada scene punk pada musik yang core emphasis
pada emosi daripada energi punk. Mungkin Rites Of Spring
memperkenalkannya namun Moss Icon menyempurnakannya. Nantinya emo bands
akan terpengaruh secara berat dari dinamisme Moss Icon , gaya guitar
,dan pembawaan vokalnya.
1990an
Tak
nyaman rasanya membicarakan emo 90an tanpa Jawbreaker dan Sunny Day Real
Estate. Jawbreaker dengan rilisan 1992nya yaitu Unfun dan Sunny Day
Real Estate dengan rilisan sub pop 1994 yaitu Diary ikut merasakan getah
dari new emerging punk hero yaitu Nirvana dengan Nevermindnya. Ya “emo”
perlu menyatakan terima kasihnya atau kekesalannya pada media 90an yang
mendewa-dewakan grunge scene yang ikut mengimbas pada scene emo yang
saat itu sebuah populasi besar yang terabaikan.
Jawbreaker dianggap sebagai batu loncatan dari emo kontemporer, besar
dari scene HC-PUNK San Fransisco,mereka menggabungkan nafas
hardcore-punk dengan sensibilitas pop-punk yang terlihat pada irama dan
gaya bernyanyi Blake Schwarzenbach yang cenderung street punk namun
masih in tune dengan lirik yang bertemakan frustasi dan introspeksi
diambil langsung dari buku hariannya sendiri menjadi magnet yang
universal bagi fans dan penonton.Blake juga sebagai “emo” idol pertama
karena fans lebih relate kepada sosoknya daripada lagu itu sendiri.
Album “24 hour revenge therapy”menjadi yang paling disukai dan favorit
fans. Kemudian mereka mengikat kontrak dengan Geffen Record untuk
merilis album major ” Dear You”. Mereka beberapa kali tur dengan Green
Day dan Nirvana namun album mereka secara luas kurang diminati.Kemudian
Blake membentuk band lain di bawah nama Jets to Brazil yang kemudian
bubar pada tahun 2003. Mungkin keberadaan mereka kurang terlihat massa
namun banyak band-band setelahnya mencatut nama Jawbreaker sebagai
influencenya.
Sebaliknya Sunny Day Real Estate berkebalikan
dengan image Jawbreaker yang tegas dan hantam kromo dengan kurangnya
skill mereka. SDRE terdiri dari personil yang melek musik dan
berkemampuan tinggi , alat mahal dan ambisi musikal besar. Dengan
pembawaan musik yang lebih mendayu namun tetap keras terkadang hampir
seirama dengan Nirvana. pada album Nevermind. Jeremy Enigk sang vokal
bernyanyi dengan falsetto terkadang seperti menenggelamkan diri dalam
lirik yang pretensius romantik. Inilah yang membuat emo semakin
diasosiasikan dengan lirik cinta dengan balutan hardcore-punk slow tempo
melodis daripada akar politis punk rocknya yang dulu masih terdengar
pada Rites Of Spring,Gray Matter dan Embrace.
Kemudian pada
pertengahan 90an band-band baru yang menggabungkan kerasnya HC-Punk
dengan intelegensi Indie-rock bermunculan. Dengan beat dan bpm tak
terduga dan gaya bernyanyi lembut transisif ke keras dengan tak terduga
pula menghiasi dunia emo underground kala itu juga meleburkan kekuatan
anthemik punk rock dan etos kerja DIY yang diwarisi dari HC-PUNK. Dengan
suksesnya Dookie dari Green Day dan Smash dari The Offspring,
kepopuleran underground menuju mainstream membuat para musisi era
post-hardcore mengolah musik mereka,memutasinya dan membuatnya lebih
rumit atau bahkan lebih simple.
Beberapa band dari amerika serikat bagian tengah seperti Braid dari
Champagne-Urbana,Illinois, Christie Front Drive dari Denver, Colorado,
Mineral dari Austin, Texas, Jimmy Eat World dari Mesa, Arizona, The Get
Up Kids dari Kansas City, Missouri, dari The Promise Ring dari
Milwaukee, Wisconsin disebut - sebut sebagai yang berpengaruh pada gaya
bermain band - band setelahnya.
Braid dan Cap N Jazz yang
sama-sama dari midwest america dianggap sebagai pelopor peleburan
kompleksitas math rock dengan lirik metafora yang sangat sulit
diinterpretasikan. Dengan lagu “Harrisson Ford” yaitu bertemakan
introspeksi diri tentang menjadi seorang laki-laki tegar dan ideal
dibalut tempo yang mengagetkan dari pelan kemudian dibawa ke serangan
tiba-tiba beat kencang yang kemudian dikembalikan lagi ke pelan.Cap N
Jazz dengan lagu Little League menggambarkan semangat olahraga dan
semangat cinta SMA dengan balutan lirik yang terkadang susah
diinterpretasikan karena penggunaan istilah yang aneh namun dinyanyikan
secara mentah namun berfluktuasi seiring irama lagu dan anehnya semua
lagu bernada ceria walaupun ada tema patah hati dan bullying, juga
mereka yang pertama menggunakan terompet pada lagu-lagu mereka sungguh
hal yang di luar kebiasaan.
Hal ini diikuti oleh sekelompok pemuda di bawah nama At The Drive In
namun dengan lirik lebih politis dan penuh amarah dalam balutan latin,
progresif rock dan serangan hardcore kental yang bisa didengar secara
jelas lewat teriakan-teriakan Cedric Bixler Zavala layaknya Guy
Picciotto dulu.
Kemudian disusul band yang mengedepankan vokal
mentah dan cenderung teriak tanpa arah dengan mengikuti alur lagu
seperti Portrait, clikatat ikatowi, Unwound, Funeral Dinner, Mohiner,
Swing Kids, Hot Snakes, Orchid dan Saetia, yang lebih mirip grindcore
namun lebih halus namun diselingi melodic hardcore.Band inilah yang
kemudian disebut sebagai Screamo yang mengandalkan vokal tanpa bernyanyi
namun atmosfir lagu dibuat semelodius mungkin dan se hardcore mungkin.
Adapun dari New York yaitu Texas Is The Reason menjembatani indie rock
dan emo secara gamblang dalam masa hidup mereka yang selama 3 tahun.
Dengan lirik yang langsung dari buku harian tanpa metafora dan lebih
straight to the point diliputi ironi dan sinisme terhadap cinta.Tahun
1995 album mereka Do You Know Who You Are? dirilis oleh Revelation
records dan terjual ribuan kopi,sebuah jumlah yang lumayan untuk band
emo saat itu dan menginspirasi band - band New Jersey dan Long Island
macam Thursday, Glassjaw, Taking Back Sunday, Saves The day, Senses
Fail, Midtown dan bahkan My Chemical Romance sekalipun.
The Promise Ring kemudian mengambil jalur lebih halus,pop punk dan
merakyat dengan lirik - lirik cinta diikuti The Get Up Kids dengan
mengurangi kompleksitas math rock dan lebih mengandalkan beat catchy
daripada berusaha menjadi cerdas.Yang kemudian diteruskan oleh solo act
Dashboard
Confessional,mantan vokalis Further Seems Forever yang
kemudian membentuk Dashboard Confessional di tahun 1999 dengan
penampilan pertama bersenjatakan gitar akustik namun dengan jangkauan
vokal luar biasa dan lirik cinta yang puitis aktual tanpa mengurangi
estetika atau terkesan komersil. Band ini mencapai keterkenalan
mainstream setelah lagu Screaming Infidelities mencapai nomor 5 pada
tangga lagu billboard 2002 dan Vindicated menjadi soundtrack Spiderman
2.
2000an
Awal 2000an menjadi tahun yang
subur bagi band seperti Story Of The Year,Taking Back Sunday, Senses
Fail, Dead Poetic, The Used, My Chemical Romance dan Dashboard
Confessional mulai mendapat perhatian massa,karena media mulai memblow
up mereka dan atas kejenuhan musik di penghujung tahun 1999 maka media
pun mencari mangsa baru. Dengan pendekatan The Promise Ring dan The Get
up Kids untuk emo yang lebih pop dan catchy Dashboard Confessional dan
Story Of The Year memikat fans dengan lirik cinta mereka. My Chemical
Romance dan The Used mengambil juga jalur cinta namun dengan balutan
lebih gothic gelap lebih ke mengambil influence dari Texas Is The Reason
untuk gaya bernyanyi dan Orchid atau Saetia untuk dinamika lagu.
Dengan gaya rambut poni lempar menutupi wajah dan baju gelap-gelap
mungkin ini yang jadi inspirasi para fans membuat cult of personality
dan cult of fashion dari emo sendiri . Media kemudian mendowngrade
hal-hal tersebut dan mengasosiasikannya dengan term “emo” dan menjadi
sumber hujatan banyak pihak bahkan di meksiko pada tahun 2008 sekelompok
pemuda bergaya emo dipukuli sampai kritis bahkan mereka menyatakan
perang terhadap kelompok yang mengasosiasikan diri dengan segala hal
berbau “emo”. 8 Mei 2008 seorang gadis bernama Hannah Bond ditemukan
mati gantung diri setelah beberapa hari pernyataannya tentang bunuh diri
yang glamor karena inspirasi dari album My Chemical Romance yang
bercerita tentang pria yang sekarat karena kanker dan kehilangan
semangat hidup.
Namun terlepas dari itu banyak band yang kembali
menggali kearifan emo lama seperti Cap n Jazz dan Embrace dan
menambahkan unsur lainnya seperti post-rock dan bahkan noise
rock.Seperti band City Of Caterpillar,Envy, Mutiny On The Bounty,
Appleseed Cast dan Street Small Cyclist. Tanpa dandanan yang
self-associated to emo atau segala macam pernak-pernik fashionnya.
Inilah mungkin yang seharusnya disebut Post hardcore.
Jadi
kesimpulannya post hardcore atau istilah paling merakyatnya “emo” adalah
suatu subgenre dan tidak lebih dari itu karena dalam ethic dan
radikalisasinya menganut DIY dari pendahulunya yaitu Hardcore Punk.Bukan
sebuah subkultur yang mempunyai pakem gaya rambut,gaya berpakaian,
filosofi dan sebuah komunitas, bukan pula sebuah cult of personality
layaknya hitler atau stalin yang setiap gayanya atau gerak geriknya
ditiru layaknya nabi mungkin masa kini bisa dilambangkan oleh pemujaan
para muda terhadap gaya berpakaian Gerard Way dkk atau The Used.
Bukan pula ajakan untuk bunuh diri namun lebih ke sebuah pencarian
jati diri, introspeksi pada tiap liriknya dibalut metafora dan puisi
yang sama sekali tidak cemen dengan kata demi kata penuh
perhitungan.Karena pada dasarnya emo masih mempunyai unsur hardcore punk
dan banyak band yang terdengar bernyanyi emosional atau dengan alur
lagu yang angular lebih memilih disebut band punk atau membiarkan media
melabeli mereka dengan sebutan lebih beradab yaitu Post Hardcore.
Akhir kata kritik tajam di atas bukan untuk menjatuhkan atau mengutuk
suatu kesalahkaprahan ini, namun untuk memberikan pandangan yang lebih
faktual tentang apa yang diatributkan oleh muda-mudi masa kini.
No comments:
Post a Comment